bacalah.id – Entah sudah berapa lama tidak mendengar lagu-lagu dari salah satu grup band favorit saya saat remaja, Casiopea. Tembang keren Asayake, Take Me, dan Midnight Rendezvous yang energik segera saya putar dari Youtube Music. Wah jadi ingat masa-masa SMP, awal-awal mendengar music jazz – terinspirasi dari kakak lelaki saya Jerry Soedianto (alm), seorang gitaris dan penulis lagu.
Saya segera berselancar ke Youtube dan Instagram. Wah, rupanya saya tidak update grup yang dibentuk tahun 1979 dan merilis album pertama Mei 1979. Kala itu, personil grup band asal Jepang ini adalah, Issei Noro (gitar), Minoru Mukaiya (keyboard), Tetsuo Sakurai (bass) dan Akira Jimbo (drum). Mereka menelurkan lagu-lagu apik bergenre jazz fusion yang mudah dicerna dan memiliki banyak penggemar termasuk Indonesia. Grup ini juga sering bertandang di Indonesia untuk menghibur di berbagai konser di Indonesia.
Issei Noro adalah satu-satunya personil Casiopea yang masih bertahan hingga kini menjadi Casiopea P-4. Beranggotakan Issei Noro (gitar), Kiyomi Otaka (keyboard), Yoshihiro Naruse (bass), dan Yoshinori Imai (drum) grup dengan personil baru ini percaya diri melanjutkan sejarah grup band legendaris asal Negara Matahari Terbit ini. Para penggemar Casiopea P-4 bisa mengikuti Instagram @casiopea_official1979. Saat ini mereka tengah menggarap album baru yang akan meramaikan jagad music jazz dunia.
Casiopea, menjadi grup band dengan mengusung konsep musik yang tegas, berkarakter, enerjik dan segar. Sebagai penggemar grup band ini, menyayangkan bergantinya personil awal yang menurut saya masing-masing memiliki karakter yang kuat. Issei Noro dengan petikan gitarnya yang kadang meraung memberikan ruh pada Casiopea. Pemain bass, Tetsuo Sakurai dengan betotan mautnya memberikan sentuhan berbeda pada setiap lagu-lagu yang dimainkan.
Sementara itu, Minoru Mukaiya dan Akira Jimbo juga tak kalah keren saat memainkan keyboard dan drum. Ibaratnya, Casiopea menjadi grup band dengan harmonisasi sempurna, lagu-lagunya melekat di hati para penggemarnya. Tak berlebihan, jika grup ini disebut rajanya jazz di Asia.
Pada tahun 1989, Akira Jimbo dan Tetsuo Sakurai hengkang dari Casiopea dan membentuk Jimsaku. Tahun 2021 Minoru Mukaiya bergabung dengan dua koleganya, kemudian mereka membentuk grup band Katsushika Trio.
Meski tak lagi berada dalam satu payung, empat musisi hebat Issei Noro, Minoru Mukaiya, Tetsuo Sakurai, dan Akira Jimbo tetap bermusik dengan idealismenya masing-masing. Eksistensi, dan kiprah mereka dalam bermusik dengan menyuguhkan karya-karya terbaiknya tetap tertambat di hati para penggemar. Casiopea tak pernah mati, ruhnya tetap hidup di hati para para penggemarnya, meski berkarya dalam ruang berbeda. ***