Nasi Jamblang Bu Nur Cirebon, Sedapnya Menggoyang Lidah
bacalah.id – Berkunjung ke Cirebon nggak sah kalau melewatkan agenda kulineran. Pasalnya, di wilayah yang dijuluki Kota Udang ini memiliki banyak makanan khas yang melegenda. Sebut saja Empal Gentong, Tahu Gejrot, Nasi Lengko, Doclang dan Sega atau Nasi Jamblang.
Jamblang adalah nama tempat asal Nasi Jamblang ditemukan oleh H. Abdul Latif dan Tan Piaw Lun istrinya. Konon Nasi Jamblang mulai dikenal setelah menjadi menu makan para buruh pada jaman penjajahan Belanda. Lauknya beraneka rupa dan disajikan di atas sehelai Daun Jati.
Penjual Nasi Jamblang di Cirebon sangat benyak. Ada beberapa yang terkenal dan dijadikan langganan warga lokal maupun para pelancong, salah satunya adalah Warung Nasi Jamblang Bu Nur yang terletak di Jalan Cangkring, Kecamatan Kejaksan, Cirebon. Dari depan warung ini tampak sederhana, namun begitu masuk ke dalamnya, mata langsung disuguhi aneka macam lauk lezat. Tentu saja pengunjungnya sangat ramai hingga harus sabar mengantri.
Malam itu, 2 Juni 2024, penulis mampir ke Warung Nasi Jamblang Bu Nur yang antriannya mengular. Meja dan kursi yang terbuat dari kayu terlihat penuh. Namun kami beruntung dapat tempat duduk yang baru saja ditinggalkan pengunjung. Setelah antri, sampai di depan pegawai yang melayani, disodori piring beralas Daun Jati, kemudian ditanya, makan dengan nasi satu atau dua porsi yang sudah dikepal. Satu kepal nasi ukurannya tidak terlalu banyak tapi juga tidak sedikit, cukuplah untuk mengisi perut lapar karena sejak siang hari keliling di Kota Cirebon.
Saya memilih menu Pepes Jamur, Tempe Orek dan Ikan Tuna kuah. Teman seperjalanan saya, Indahsari memilih Sate Udang dan Pepes Tahu. Kami makan bertiga bersama driver kami, sayangnya saya tidak ingat menu yang ia pilih. Tapi yang jelas untuk 3 menu itu dihargai Rp 87.000 plus bonus teh tawar hangat gelas besar.
Secara keseluruhan masakan di Warung Bu Nur ini enak di lidah, bumbunya medok, khas masakan Cirebon. Sebetulnya menu-menu yang disajikan sama halnya dengan di Warung Tegal, Jakarta. Pilihannya banyak ragamnya. Namun yang membuat berbeda adalah alas Daun Jatinya. Sebagai informasi, makanan yang diberi alas Daun Jati bukan hanya Nasi Jamblang Cirebon. Saat berkunjung ke Kabupaten Blora beberapa waktu lalu, saya sempat mencicipi makanan khas setempat yang beralas Daun Jati, yakni Pecel dan Nasi Opor Ayam. Di Blora ada pengrajin yang membungkus produk Tempe yang dijual dengan Daun Jati.
Selain Daun Pisang, Daun Jati di beberapa daerah di Jawa banyak digunakan untuk membungkus makanan. Teksturnya yang rapat dan aromanya yang khas membuat Daun Jati diyakini memiliki efek membuat makanan tahan lama alias tidak basi serta bisa menghangatkan makanan.
Menu termurah di Warung Nasi Jamblang Bu Nur adalah Tahu/Tempe yang dihargai Rp 2.000 dan yang termahal Cumi Hitam yang dibandrol Rp 28.000 – Rp 40.000 tergantung ukuran. Menu lainnya Semur Daging, Ikan Tuna, Semur Lidah Sapi yang harganya antara Rp 9.000 hingga Rp 15.000. Untuk menu yang disajikan lumayan terjangkau, terlebih karena secara keseluruhan masakannya enak dan pas di lidah.
Dari menu lauk yang disajikan dengan banyak variasi, pengunjung bisa memilih nasi yang dimakan sesuai isi kantong dan sesuai selera. Harga yang ditawarkan ini sudah termasuk bayar pajak juga ya. Nah, kalau berkunjung ke Cirebon ingin mencicip makanan legendaris, kunjungi Warung Nasi Jamblang yang ada di banyak lokasi. Berbahagialah kita orang Indonesia, yang bisa mencicipi makanan khas di masing-masing daerah dengan cita rasa yang berbeda-beda. ***