November 22, 2024
BERITA GAYA HIDUP HEADLINE NEWS UPDATE

Rutin Bercinta Minimalisir Risiko Kanker Prostat

  • June 19, 2024
  • 3 min read
Satu studi menemukan fakta, pria yang rata-rata mengalami 4,6 hingga 7 ejakulasi seminggu, 36 persen lebih kecil kemungkinan terkena kanker prostat sebelum usia 70 tahun. Foto: Freepik.com

bacalah.id – Hubungan seks dengan suami/istri tidak hanya memunculkan efek romantisme. Menurut para ahli, bercinta secara rutin memberikan efek menyehatkan, menjaga kesehatan jantung dan mengurangi risiko kanker prostat.

Alexander Sudrajat (55) mengaku melakukan hubungan suami istri sebanyak 4 kali dalam satu pekan. “Saya banyak membaca hasil penelitian, seks secara rutin meningkatkan produktivitas, badan jauh lebih sehat dan mencegah kanker prostat,” ungkap Sudrajat yang berprofesi sebagai jurnalis di Jakarta.   

Selain rutin bercinta, bapak 3 putra yang tidak merokok ini juga rajin berolahraga. “Paling tidak sepekan tiga kali saya jalan kaki satu jam atau lebih kurang 7 km,” katanya.

Sudrajat menambahkan, dengan rutin berhubungan intim ia merasa makin sehat. “Sebetulnya bukan hanya melakukan seks secara rutin kemudian tubuh menjadi sehat. Tapi diimbangi olahraga rutin, tidur cukup minimal 7 jam sehari dan selalu berpikir positif,” jelasnya.

Alexander Sudrajat mengatakan dengan berhubungan seks seminggu 4 kali ditambah olahraga rutin membuat tubuhnya makin sehat. Foto: Dok Pribadi

Dr. Debra Rose Wilson, peneliti, dan praktisi kesehatan holistic mengatakan, hubungan seksual yang sehat memiliki manfaat baik secara fisik maupun  emosional. Bahkan, kata Debra seperti dikutip dari healthline.com, bercinta mampu mengurangi risiko penyakit jantung dan meningkatkan kesehatan mental. “Hubungan seks memiliki manfaat secara fisik, intelektual, emosional, psikologis dan sosial,” kata Debra.

Secara spesifik, hubungan seksual bermanfaat menurunkan tekanan darah, membakar kalori, meningkatkan kesehatan jantung, memperkuat otot, mengurangi risiko penyakit jantung, stroke, dan hipertensi serta meningkatkan libido.

Orang dengan kehidupan seks aktif cenderung melakukan aktivitas olahraga  lebih sering dan memiliki kebiasaan diet yang lebih baik daripada mereka yang kurang aktif secara seksual. Kebugaran fisik dipercaya dapat meningkatkan kinerja seksual secara keseluruhan.

Para ahli mempercayai, aktivitas seksual yang sehat dapat memperbaiki sistem kekebalan tubuh. Dalam sebuah studi tentang kekebalan, orang-orang yang sering berhubungan seks (satu hingga dua kali seminggu) memiliki lebih banyak imunoglobulin A (IgA) dalam air liur mereka. Sementara orang yang jarang berhubungan seks (kurang dari sekali seminggu) memiliki IgA yang jauh lebih sedikit. IgA adalah antibodi yang berperan dalam mencegah penyakit dan merupakan garis pertahanan pertama terhadap human papillomavirus, atau HPV.

Berhubungan intim secara teratur juga bermanfaat untuk memperbaiki kualitas tidur lebih nyenyak. Tubuh melepaskan oksitosin, juga disebut hormon “cinta” atau “keintiman”, dan endorfin selama orgasme. Kombinasi hormon-hormon ini  bermanfaat seperti obat penenang.

Dalam sebuah penelitian, manfaat berhubungan seksual pada pria memiliki risiko lebih kecil terkena kanker prostat. Satu studi menemukan bahwa pria yang rata-rata mengalami 4,6 hingga 7 ejakulasi seminggu, 36 persen lebih kecil kemungkinannya untuk menerima diagnosis kanker prostat sebelum usia 70 tahun. 

Sebuah studi menyatakan, pria yang sering orgasme  memiliki risiko kematian 50 persen lebih rendah daripada mereka yang jarang berhubungan seks. Mengalami orgasme mampu meningkatkan aliran darah dan melepaskan bahan kimia penghilang rasa sakit alami.

Sementara bagi perempuan, rutin berhubungan seks meningkatkan kontrol kandung kemih, mengurangi inkontinensia, meringankan kram menstruasi dan pramenstruasi, meningkatkan kesuburan, membangun otot panggul yang lebih kuat, membantu menghasilkan lebih banyak pelumasan vagina, berpotensi mencegah endometriosis, atau pertumbuhan jaringan di luar rahim.

Wanita yang terus aktif secara seksual setelah menopause cenderung tidak mengalami atrofi vagina yang signifikan, atau penipisan dinding vagina. Atrofi vagina dapat menyebabkan rasa sakit saat berhubungan seks dan gejala kencing. Seperti halnya olahraga, seks dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan serta meningkatkan kebahagiaan. ***

About Author

Elvy   Yusanti

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *