November 22, 2024
BERITA INTERMEZO NEWS UPDATE

Isu Konservasi Laut dalam Avatar 2 The Way of Water

  • December 28, 2022
  • 4 min read
James Cameron sejak belia menyukai hal-hal berkaitan dengan hutan dan biouminescence . Foto : IMDB

bacalah.id – Isu konservasi lingkungan menjadi tema menarik yang diangkat sutradara kondang James Cameron dalam film terbarunya Avatar “The Way of Water”. Setting yang indah dari film berdurasi 3 jam ini, James Cameron melakukan riset panjang dari kehidupan suku-suku di Polinesia dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Tapi ada baiknya kalian baca atau nonton sinopsis Avatar 1 yang rilis tahun 2009 biar nggak bingung mengikuti jalan cerita film yang telah meraup pendapatan Rp 13 triliun lebih ini. Film yang dibintangi Sam Worthington, Zoe Saldana, Kate Winslet, Stephen Lang dan Sigourney Weaver ini ingin menggambarkan kehidupan manusia yang serakah dan merusak ekosistem masyarakat lokal yang hidup dalam harmoni.

Baca Juga: Kemendag Tindak Tegas 25.653 Tautan di Marketplace

Avatar adalah film petualangan genre fiksi ilmiah yang menceritakan kehidupan Jake Sully (Sam Worthington) pemimpin Suku Omaticaya dan istrinya Neytiri yang tinggal bersama anaknya Neteyam, Lo’ak, dan Tuk di Planet Pandora. Mereka lalu merawat Kiri, anak Dr Grace Augustine seorang ilmuwan yang membantu bangsa Na’vi dan Spider yang berwujud manusia, putra Kolonel Miles Quarich.

Namun kebahagiaan mereka terusik oleh keberadaan kapal luar angkasa RDA (Resource Development Administration) yang menjajah suku lokal dan merampas kekayaan alam serta ingin melenyapkan mereka. Sehingga akhirnya Jake mengungsi ke Metkayina, suku yang hidup di bawah laut. Di sinilah petualangan dimulai, penuh ketegangan dan berakhir dengan pengusiran manusia di bawah pimpinan kolonel Miles Quarich meskipun Jake harus kehilangan anak lelakinya Neteyam.

James Cameron sebut suku di Indonesia sebagai salah satu inspirasi Avatar 2. Foto : IMDB

Sebut Indonesia Sebagai Salah Satu Inspirasi

Setting film menggambarkan keserakahan manusia membunuh ikan raksasa untuk mendapatkan cairan berharga, keindahan kehidupan di bawah laut yang menakjubkan, persahabatan dan persaudaraan sejati dikemas apik.

Baca Juga: Menu Sehat Serba Kukus Ini Gampang Bikinnya, Yuk Cek Resepnya! 

Dalam wawancara dengan National Geographic di Channel youtube, James Cameron menyebut salah satu suku di Indonesia sebagai inspirasinya. “Ada orang-orang lautan dari Indonesia yang tinggal di rumah apung. Kami mengambil ide dari situ dan juga dari beberapa desa lain,” kata James Cameron.

Ia mengatakan,  Avatar  The Way of Water mengambil arsitektur dari kehidupan hutan, pohon sekitar dimana penduduk lokal sebagaimana Suku Na’vi i tidak ingin menebang pohon namun memotong kayunya  dengan cara alami. Jika menyimak penjelasan James Cameron dan menyaksikan Avatar 2,  orang yang tinggal di atas lautan dan mampu menyelam hingga puluhan menit adalah Suku Bajo yang hidup di Sulawesi, Kaltim, Maluku dan Nusa Tenggara.

Dalam wawancara dengan ScreenCraft melalui Channel Youtube, James Cameron mengatakan, pada usia 19 tahun menyukai hal-hal berkaitan dengan hutan dan biouminescence (emisi cahaya yang dihasilkan makhluk hidup karena reaksi kimia) yang ia tuangkan dalam gambar. Namun siapa yang menyangka, impiannya untuk membuat film yang mengangkat tema hutan menjadi kenyataan.

Baca Juga: Ridwan Saidi, Musik Jazz, dan Intel Yahudi

Para Pemain Lakukan Training Bawah Laut

Dikemas apik dengan setting kehidupan bawah laut yang menakjubkan, Avatar 2 bisa jadi tontotanan anak-anak. Foto: IMDB

James Cameron dikenal sebagai sutradara andal bertangan dingin. Sebagian besar film-filmnya bergenre fiksi ilmiah dan digarap melalui riset serius. Para pemain Avatar 2 mendapat pelatihan khusus dari penyelam profesional. Seperti Kate Winslet yang tahan bernafas di bawah air selama 7 menit 15 detik dan  Sigourney Weaver selama  6,5 menit.

James Francis Cameron yang kini berusia 68 tahun adalah sutradara, produser film, penulis cerita dan editor asal Kanada yang juga menyutradarai Terminator 2 Judment Day dan Titanic yang meraih Golden Globe Award sebagai sutradara terbaik dan Academy Award untuk editing dan best picture.

Dikenal detail, James Cameron pernah mengungkapkan alasan mengapa peran Jack (Leonardo De Caprio) dalam Titanic harus dibuat meninggal tenggelam di laut atas pertanyaan penontonnya. Untuk menjawab pertanyaan ini, James melakukan riset dan analisis forensik dengan ahli hipotermia dengan dua pemeran yang memiliki massa sama dengan Kate dan Leo dan menempatkan sensor.

Baca Juga: Avatar: The Way Of Water Hasilkan Rp15,8 M Secara Global Hanya dalam 14 Hari

“ Kami memasukkan mereka ke dalam air es dan menguji apakah dapat bertahan lama dengan berbagai metode. Hasilnya tidak mungkin keduanya selamat, hanya satu orang yang bertahan hidup,” katanya kepada Variety Minggu, 18 Desember 2022.

James Cameron mengisyaratkan Avatar 3 dan seterusnya akan diproduksi kembali. Film yang menarik sebagai pembelajaran tentang pentingnya merawat bumi dan tetap menjadi manusia waras di jalan serba canggih saat ini, menyayangi keluarga, menjaga ketenteraman dengan hidup rukun dan saling menolong dengan sesama. ***

About Author

Elvy   Yusanti

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *